Angkat sawit (NGANGKONG)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Muat Sawit (NOJOK)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Panen Sawit (NGEGREK)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pungut Biji Sawit (MBRONDOL)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now repelace these sentences with your own descriptions.

Buang Pelepah Sawit (MELEPAH)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

Minggu, 01 Mei 2011

Download Lagu Geisha


Sejarah terbentuknya Geisha:

Semula bernama Jingga, band ini terbentuk di penghujung 2003. “Awalnya, kami ini band SMU. Kami kan, dulu satu sekolah, di SMU 2 Pekanbaru,” cerita Roby, sang gitaris sekaligus motor grup ini. Rajin mengikuti berbagai festival lokal, meski tak lagi satu sekolah usai lulus SMU.

Kenyang “unjuk gigi” di panggung lokal, Jingga lantas mencoba peruntungannya di pentas nasional lewat Ajang A Mild Live Wanted, Meski hanya keluar sebagai finalis, Jingga tetap berhak masuk dapur rekaman, meski hanya untuk album kompilasi. “Di rekaman kompilasi kami masih pakai nama lama. Tapi saran untuk ganti nama sudah muncul. Karena nama Jingga kan, sudah ada yang pakai.”

Belakangan, setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya semua personil sepakat memilih nama Geisha. “Kami ingin total menjadi penghibur. Seperti halnya geisha (wanita penghibur di Jepang), kami ingin jadi penghibur yang berkelas. Dan lagi, untuk jadi geisha kan, enggak gampang. Enggak semua wanita bisa jadi geisha. Begitu pula kami. Untuk mencapai semua ini, ada perjalanan berliku dan perjuangan yang berat,” terang sang vokalis, Momo.

Download Lagu Geisha :

Geisha band - Kamu Yang Petama
Geisha band - Jika Cinta Dia
Geisha band - Cintaku Hilang
Geisha band - Selalu Salah
Geisha band - Takkan Pernah Ada

Perkebunan Sawit Siak - Riau



Kabupaten di pertengahan aliran Sungai Siak ini memiliki tanah yang subur. Secara topografis wilayahnya merupakan dataran rendah yang dialiri sungai dan terpengaruh pasang -surut. Ada juga daerah perbukitan dengan fluktuasi ketinggian bervariasi antara 3,7 meter sampai 52 meter di atas permukaan laut. Kondisi geografis seperti ini cocok untuk pengembangan usaha pertanian lahan kering, lahan basah, pasang-surut, dan perikanan.

Sektor pertanian rupanya masih menjadi andalan utama mata pencarian penduduk. Dari 106.414 penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja, 41,8 persen bekerja di lahan usaha pertanian. Terbanyak di lahan pertanian tanaman pangan 18,9 persen dan perkebunan 16,7 persen. Keterbatasan pendidikan dan keterampilan membuat banyak masyarakat Siak tetap melanjutkan pekerjaan orang- tuanya sebagai petani atau tenaga kerja kasar. Di kabupaten ini masih terdapat 24,5 persen desa miskin dan terisolir. Jumlah penduduk miskin 8,9 persen dari jumlah penduduk. Tingkat pendidikan tertinggi SD 29,8 persen, masih yang tertinggi dibanding tingkat pendidikan lainnya.

Padahal, kabupaten ini mempunyai banyak industri besar, seperti pabrik kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper, pabrik kayu lapis PT Surya Damai, PT Perawang Lumber Industry, dan PT Perawang Timber, yang semuanya berada di Perawang. Selain itu, pabrik kayu lapis PT Siak Raya Timber, PT Panca Eka, PT Pertiwi, serta beberapa industri perkayuan lainnya. Bila tingkat pendidikan penduduk lebih tinggi, kesempatan bekerja di sektor industri cukup terbuka. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri pengolahan 17,3 persen.

Industri besar terdapat di Kecamatan Siak dan Kecamatan Tualang. Semua industri besar dan sedang yang berkembang di Siak masih terbatas pada pengolahan hasil hutan berupa kayu lapis, moulding, dan pulp, serta pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (crude palm oil).

Hutan di Siak luasnya 483 juta hektar yang dibagi menurut fungsinya. Hutan lindung 1,6 persen dan hutan suaka alam 14,4 persen menjadi hutan yang tak boleh diganggu gugat. Sementara itu, dari hutan produksi 37,9 persen, hutan produksi terbatas 44,5 persen, dan hutan lainnya 1,4 persen, industri hasil hutan memperoleh bahan baku. Bahan baku itu kemudian dibuat menjadi kayu gergajian, kayu lapis, bahan baku serpih, pulp, blockboard, dowels, veneer, dan fancywood. Produksi kayu olahan terbesar, yakni pulp mencapai 1,3 juta ton pada tahun 2001. Selain itu, produksi kayu bulat dari jenis kayu ramin, rengas, kulim, meranti, dan kayu campuran, mencapai 143.310 meter kubik.

Produksi industri hasil hutan ini diekspor ke beberapa negara di Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan, Filipina, India, dan negara lainnya. Ekspor terbesar komoditas kertas dan barang dari kertas, kayu lapis, dan kayu olahan lain. Volume ekspor tahun 2001 sekitar 1,5 juta ton dengan nilai 702,20 juta dollar AS. Ekspor dilakukan dari tiga pelabuhan di Siak, yakni Pelabuhan Buatan, Pelabuhan Perawang, dan Pelabuhan Siak Sri Indrapura. Ke depan, pemda kabupaten akan membangun pelabuhan dan Kawasan Industri Buton (KIB) dengan memanfaatkan lokasi Tanjung Buton yang strategis bagi pengembangan pelabuhan.

Sumbangan terbesar PDRB Siak dari industri pengolahan 45 persen pada tahun 2002. Namun, bila dilihat lima tahun ke belakang, sumbangan industri pengolahan pertumbuhannya cenderung menurun. Sumbangan tertinggi pada tahun 1997 mencapai 60,1 persen. Sebaliknya, sektor pertanian yang menempati urutan kedua, dari tahun ke tahun kontribusinya terus meningkat. Mulai dari 20,3 persen di tahun 1997 naik menjadi 31,7 persen tahun 2002. Kontribusi terbesar berasal dari lahan usaha perkebunan.

Di Siak tanaman perkebunan yang cukup potensial adalah kelapa sawit. Tahun 2001 dari luas lahan 120.246 hektar dihasilkan 400.639 ton kelapa sawit. Selain berupa perkebunan inti rakyat juga perkebunan besar swasta. Tanaman pangan, walaupun hasilnya untuk pemenuhan kebutuhan lokal, produksinya juga terus meningkat. Hasil pertanian pangan, antara lain jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Sayur- -sayuran yang banyak ditanam, cabai, ketimun, kacang panjang, kangkung, dan lainnya.

Kabupaten Siak memiliki potensi yang melimpah, belum lagi sektor pariwisata. Peninggalan Kerajaan Siak serta berbagai fasilitas yang melengkapi keberadaan kerajaan ini bisa menjadi obyek wisata menarik. Mengembalikan lagi kejayaan Kerajaan Siak yang masyhur pada masanya adalah sesuatu yang sangat mungkin dilakukan. Zaman kejayaan Kerajaan Siak semoga saja dapat berputar kembali seiring status baru dan potensi kekayaan alam yang melimpah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More